Rabu, 13 April 2011

Remaja Wanita Dan Keperawanan


Apa Arti Perawan?

Mendefinisikan perawan atau virginity memang sedikit membingungkan.
Ada yang mendefinisikan berdasar utuhnya hymens (selaput dara). Jika masih utuh berarti Perawan. Padahal faktanya banyak wanita yang memang tidak mempunyai selaput dara sejak lahir. Dan ada juga wanita diketahui selaput daranya masih utuh pada saat dia melahirkan. Dan selaput dara ini pun bisa rusak karena kecelakaan atau akibat lain selain hubungan seksual.
Definisi lain, berdasarkan hubungan seksual. Sebelum mendefinisikan perawan tidaknya seorang gadis berdasar hubungan seksual, Anda terlebih dahulu harus memahami arti “Hubungan seksual” itu sendiri. Karena beberapa orang mengartikan “oral sex” adalah termasuk hubungan seksual. demikian juga memasukkan jari atau barang yang lain ke dalam v*gina sudah disebut hubungan seksual. Sementara orang yang lain membatasi,” hubungan seks adalah memasukkan p*nis ke dalam lobang v*gina.”  Selainnya tidak disebut hubungan seksual.

Keperawanan, Agama dan Moralitas

Dalam berbagai agama dituntut tidak melakukan hubungan seksual hingga menikah. Seperti dalam agama Islam, mendekati saja (belum berhubungan seks) sudah dilarang. Dalam agama Kristen dan Yahudi juga menempatkan nilai yang sama, yaitu menjauhkan diri dari hubungan seks sebelum menikah.
Sementara di lingkungan moral secara umum menganggap kehilangan virginitas akibat hubungan seks sebelum menikah adalah perbuatan hina. Namun belakangan ini, mulai berkembang suatu gaya hidup freesex. Beberapa remaja putri merasa bangga dan modern jika sudah tidak perawan. Bahkan mereka mengolok-olok temannya yang masih perawan. Meski ini lebih tergantung pada komunitas pergaulan, bukan hal yang tidak mungkin, jika suatu saat ada pandangan “Masih perawan = Cewe bodoh dan Kuno”. Seperti yang terjadi di Amerika, Anda dianggap aneh jika sudah berumur 18 tahun tapi masih perawan. Di Indonesia sendiri, menurut survey BKKBN pada akhir tahun 2010, di Jabodetabek menunjukkan 51 % cewe sudah melakukan sex, di BAndung 47%, di Medan 52% dan di Surabaya 54%. Artinya lebih dari separo dari cewe usia sekolah sudah tidak perawan. Lalu survey utk Pria, kira-kira berapa persen (%) yang tidak perjaka ya?

Pria dan Keperawanan

Beberapa pria menganggap keperawanan calon istrinya sangatlah penting dan nomer 1 (satu). Mereka menilai bahwa keperawanan adalah acuan dari baik dan buruknya akhlak sang calon istri. Dan tentu saja dia ingin yang “pertama” buat istrinya. Hanya saja mereka terkadang tidak didukung oleh data medis untuk menyatakan bahwa calon istrinya perawan atau tidak. Karena itu jika Anda seorang pria dan menuntut keperawanan ada baiknya bawa calon istri Anda ke dokter utk cek selaput daranya. :)
Sedang beberapa pria yang lain tidak memusingkan istrinya perawan atau tidak. Beberapa pandangan ini tentu kembali kepada latar belakang, emosi, keluarga, lingkungan dan cara berfikir si pria.

Pertimbangkan

Meski keputusan untuk melepas keperawanan sebelum menikah ditangan Anda (remaja putri), perlu dipertimbangkan beberapa hal berikut ini:
1. Kehamilan : apa yang Anda lakukan jika Anda hamil? digugurkan? menikah? siapkah dengan resiko ini?
2. Penyakit Kelamin: jika Anda sudah tidak perawan sebelum menikah, Anda akan lebih mudah untuk berhubungan sex dengan beberapa pasangan berikutnya. Dan prilaku ini membuat Anda rentan tertular penyakit kelamin termasuk HIV/AIDS.
3. Agama: Jelas hukumnya adalah Haram (dilarang) dan Zinah termasuk dosa besar. Jika dalam Islam hukumannya diasingkan 2 tahun atau dirajam.
4. Moral: Akan menjadi beban mental bagi Anda. Jika diketahui umum, Anda akan tersisih dan dianggap amoral. Kalau di pergoki Pak Polisi atau Satpol PP?
5. Cinta: Adakah jaminan bahwa dengan menyerahkan keperawanan, pasangan Anda akan tetap mencintai Anda? padahal menurut ahli psikology, pria yang menuntut hubungan badan sebelum nikah lebih karena: nafsu sesaat, agar disebut pintar, ingin mempermainkan dan dendam. Tidak ada cinta. Pacar Anda jika mencintai Anda, dia pasti akan menjaga Anda seutuhnya termasuk keperawanan Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar